Tinjauan Teori Pemetaan Sosial atau Social Mapping - Kuliahmandiri.my.id

 Tinjauan Teori Peta Sosial atau Social Mapping


1. Pengertian Pemetaan Sosial

    Pemetaan sosial merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat. Harapan dari kegiatan ini adalah memetakan permasalahan yang ada di masyarakat atau kebutuhannya termasuk potensi dan sumber daya alam yang ada, serta mencari alternatif pemecahan masalah tersebut yang pada akhirnya akan menciptakan kebutuhan-kebutuhan yang harus ditangani terlebih dahulu. 
    Pemetaan sosial juga merupakan upaya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami struktur sosial (institusi dan sistem personal) dari hubungan antar institusi dan/atau individu dalam lingkungan sosial tertentu. Pemetaan sosial juga dapat didefinisikan sebagai profil sosial atau "profil komunitas". Identifikasi lembaga dan individu semacam ini dilakukan secara akademis melalui penelitian langsung, sehingga menegaskan hubungan antara satu sama lain dalam komunitas yang dipelajari. (Wiyanto & Parmadi, 2019)
    Pemetaan sosial menurut para ahli yaitu menurut Robert Chamber (1992), pemetaan sosial adalah proses pengumpulan dan analisis data dan informasi, termasuk potensi, kebutuhan, dan masalah masyarakat (sosial, ekonomi, teknologi, dan kelembagaan). Sementara itu, McMurtry dkk (1993) mengemukakan bahwa pemetaan sosial adalah pembentukan garis besar, potret, dan penampilan masyarakat. Selain itu, menurut Suharto (2005) mengemukakan bahwa pemetaan sosial merupakan metode yang dipengaruhi oleh ilmu sosial dan geografi, dan hasil akhirnya berupa peta spasial/wilayah yang berfokus pada karakteristik dan isu sosial (seperti jumlah dan lokasi penduduk miskin) permukiman kumuh, masyarakat rentan bencana dan lain-lainnya yang ditandai dengan warna tertentu sesuai dengan derajat konsentrasinya. Pada prinsipnya peta sosial adalah kumpulan informasi sosial sebanyak mungkin untuk pengambilan keputusan dan pengembangan masyarakat yang terbaik di wilayah tertentu. (Syahrani, 2016)
    Pemetaan sosial atau social mapping berguna untuk mengetahui keadaan masyarakat  di sekitar lokasi operasional perusahaan yang selanjutnya dapat dilanjutkan menggunakan analisa kebutuhan (need assessment) untuk mencari memahami kebutuhan masyarakat supaya bisa direalisasikan. aktivitas pemetaan sosial memiliki kelebihan karena bisa mengetahui kondisi lingkungan sosial masyarakat menggunakan memakai data dan  indikator yang jelas. Selain itu, hasil dari kegiatan pemetaan sosial dapat dipergunakan menjadi baseline data (acuan berita) untuk menyusun perencanaan acara yang lebih komprehensif dan  sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


2. Tujuan Pemetaan Sosial

         Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pemetaan sosial diantaranya yaitu:
  1. Sebagai langkah pertama dalam memperkenalkan lokasi sasaran program serta pemahaman dari fasilitator terhadap kondisi masyarakat setempat.
  2. Tersusunnya indikator bobot masalah serta jangkauan fasilitas pelayanan sosial dalam kegiatan penguatan.
  3. Diperolehnya peta digitasi menjadi dasar pengembangan informasi untuk memperkuat kelompok-kelompok masyarakat sosial.
  4. Diperolehnya peta-peta tematik dengan sistem informasi geografis (GIS), sebagai akibatnya dapat diketahui banyak sekali pengaruh dan dampak dari budaya luar.
  5. Tersusunnya prioritas planning program penguatan sesuai jenis persoalan dan satuan wilayah komunitas yang ada pengaruhnya berasal budaya luar.
  6. Dapat menentukan alokasi program prioritas untuk kegiatan penguatan.
  7. Untuk memahami kondisi sosial masyarakat sasaran program.
  8. Sebagai dasar pendekatan serta metode pelaksanaan program melalui sosialisasi dan pelatihan.
  9. Sebagai dasar pembuatan rencana kerja yang pada dasarnya berbicara tentang masalah yang bersifat taktis.
  10. Sebagai acuan dasar untuk memahami proses perubahan sikap dan perilaku di dalam masyarakat sasaran program tersebut.

3. Jenis-Jenis Pemetaan Sosial

        Pemetaan sosial sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan memahami data apa yang akan dicari dan bagaimana mencarinya. serta kemampuan komunikasi serta menggali data di lapangan.       
        Untuk itu pemetaan sosial dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu:
  1. Internal: Pemetaan sosial yang dilakukan oleh pihak bagian internal dari lembaga itu sendiri yaitu diantaranya yaitu:
    • Person In Charge (PIC)
    • Community Development Officer
    • Petugas Lapangan
  2. Independen: Pemetaan sosial yang dilakukan oleh pihak dari luar lembaga itu sendiri yaitu diantaranya yaitu:
    • Akademisi
    • Lembaga Swadaya Masyarakat 
    • Lembaga Penelitian

4. Manfaat Pemetaan Sosial

        Manfaat dalam pemetaan sosial yaitu diantaranya adalah:
  1. Pemetaan sosial dan potensi/sumber sosial adalah bagian dari analisis situasi serta analisis kebutuhan untuk kegiatan atau aktivitas penguatan.
  2. Gambaran dasar survey yang disajikan pada bentuk struktur ruang/daerah agar lebih komukatif.
  3. Pemantauan tentang perubahan tata ruang dari situasi dan kondisi daerah pada suatu kelompok masyarakat
  4. Analisis utama masalah serta lokasi buat perencanaan kegiatan dan aktivitas penguatan.

5. Presfektif Pemetaan Sosial

        Berikut ini adalah dua presfektif di dalam pemetaan sosial yaitu diantaranya adalah: 
  1. Komponen masyarakat yang terdiri atas individu, keluarga, komunitas, masyarakat, ataupun institusi negara.
  2. Dimensi-dimensi masyarakat yaitu adalah dimensi struktur sosial, relasi sosial, proses kehidupan sosial, dan nilai-nilai sosial yang ada  baik didaerah maupun di daerah perbatasan dengan komunitas lain yang banyak pengaruhnya dari budaya-budaya luar.

6. Indikator Pemetaan Sosial

        Indikator sosial, indikator ini sangat berpengaruh dalam memperoleh informasi tentang kemajuan sosial. Definisi indikator sosial yaitu definisi operasional atau bagian dari definisi operasional dari suatu konsep utama yang memberikan gambaran sistem informasi tentang suatu sistem sosial.

2.1.7 Asumsi Pemetaan Sosial

        Terdapat tiga asumsi di dalam pemetaan sosial diantaranya yaitu adalah sebagai berikut:
  1. Terdapat korelasi antar kondisi spasial (tata ruang) dengan fungsi-fungsi yang berlaku di masyarakat.
  2. Kondisi sosial ialah informasi atau fakta sosial yang dapat mendeskripsikan pola-pola, keteraturan, perubahan, serta dinamika sosial.
  3. Pemetaan Sosial ialah cara untuk mempelajari “Social Inquary

8. Output yang Diharapkan dari Pemetaan Sosial

     Berikut ini juga ada beberapa output yang diharapkan dari kegiatan pemetaan sosial yaitu diantaranya adalah:
  1. Data Demografi yang terdiri atas jumlah penduduk, komposisi masyarakat menurut usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, dan lain sebagainya.
  2. Data Geografi yang terdiri atas topografi, letak lokasi yang dipandang dari aspek geografis, aksesibilitas lokasi, pengaruh lingkungan geografis terhadap kondisi sosial masyarakat, dan lain sebagainya.
  3. Data psikografi yang terdiri atas nilai-nilai serta kepercayaan yang dianut, mitos, norma serta kebiasaan, adat istiadat, karakteristik masyarakat, pola korelasi sosial yang ada, motif yang menggerakkan tindakan masyarakat, pengalaman-pengalaman masyarakat terutama terkait dengan mitigasi bencana, pandangan, sikap, serta perilaku terhadap hegemoni luar, kekuatan sosial yang paling berpengaruh, dan lain sebagainya.
  4. Pola komunikasi yang terdiri atas media yang dikenal serta digunakan, bahasa, kemampuan baca tulis, orang yang dipercaya, informasi yang sering dicari, tempat memperoleh informasi, dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Syahrani. (2016). Penyusunan Program Desa Berdasarkan Pemetaan Sosial (Social Mapping) di Kecamatan Penajam Kabupaten Paser Utara. Jurnal Paradigma, Vol. 5 No.3, Desember 2016, 161.

Wiyanto, D. B., & Parmadi. (2019). Pemetaan Sosial Dampak Keberadaan Terminal BBM Pertamina di Kecamatan Camplong Sampang Madura. Jurnal Pamator Volume 12 No. 1, April 2019, 24.