Konsep Manajemen Aset dan Manajemen Logistik – Kuliahmandiri.my.id

Tinjuan Konseptual Manajemen Aset dan Manajemen Logistik


1. Manajemen Aset

1.1 Manajemen 

        Manajemen merupakan proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Menurut Mary Parker Follet, menjelaskan bahwa manajemen merupakan sebuah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain, seseorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan. Sedangkan Bennett N.B. Silalahi, mengungkapkan bahwa manajamen merupakan suatu ilmu tentang perilaku yang terdiri dari aspek sosial eksak, bukan dari tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari sisi perencanaan maupun dari sisi pengorganisasian dan pengendalian.

        George R. Terry mengemukakan empat fungsi dasar dari suatu manajemen, diantaranya sebagai berikut:

a. Planning (perencanaan)

    Planning (perencanaan) merupakan suatu pemilihan fakta dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan atau asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hal yang diinginkan.

b. Organizing (pengorganisasian)

    Pengorganisasian merupakan suatu penentuan, pengelompokan dan penyusunan macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan melakukan penempatan pegawai, terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dengan sesuai penyediaan faktor-faktor yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjuk hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.

b. Actuating (pelaksanaan)

      Pelaksanaan merupakan suatu upaya membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan baik.

e. Controlling (pengawasan)

       Pengawasan memiliki peran atau kedudukan yang penting dalam manajemen, karena apabila dari ketiga fungsi-fungsi manajemen diatas dapat dilakukan dengan baik dan terarah, tetapi tidak akan berjalan dengan baik apabila di dalamnya tidak terdapat pengawasan dari ketiga fungsi tersebut. Oleh karena itu dengan adanya pengawasan dapat dikatakan suatu upaya yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan terarah, karena didalamnya terdapat pengawasan pada kegiatan-kegiatan tersebut.

      Oleh karena itu manajemen merupakan suatu proses atau usaha yang dimana mengatur suatu hal yang dilakukan oleh setiap pegawai perusahaan atau sekelompok orang dengan memanfaat suatu sumber daya yang dimiliki dalam perusahaan tersebut, manajemen juga bisa dikatakan sebagai suatu hal keahlian yang dimiliki seorang pegawai untuk menggerakkan orang lain agar dapat melakukan sesuatu sesuai dengan perkataannya. Dan terdapat beberapa fungsi diatas yang membuat suatu manajemen dapat berjalan dengan baik, dimana setiap pegawai maupun pemimpin kelompok dapat menggunakan fungsi-fungsi diatas agar penggunaan manajemen dapat dilakukan dengan baik.

1.2 Aset

    Aset secara umum merupakan sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aset perusahaan berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di masa lalu. Perusahaan biasanya memperoleh aset melalui pengeluaran berupa pembelian atau produksi sendiri. Menurut PSAK No. 16 Revisi Tahun 2011, aset merupakan semua kekayaan yang dipunyai oleh individu ataupun kelompok yang berwujud maupun tidak berwujud dengan memiliki nilai dengan manfaat bagi setiap orang atau perusahaan. Pada dasarnya aset digolongkan menjadi dua, yaitu aset lancar dan tidak lancar, berikut penjelasan mengenai masing-masing jenis aset tersebut, diantaranya:

a. Aset lancar, merupakan jenis aktivitas aset yang paling cepat dan mudah dikonversi menjadi uang tunai, aset lancet memiliki siklus atau perputaran manfaat yang singkat. Umumnya, perputaran aset lancar selama 1 tahun atau dalam satu siklus norma perusahaan, karena perputarannya yang cepat, manfaat dari aset lancar juga cepat habis, tetapi setelah habis akan digantikan dengan modal atau aset lainnya.

b. Aset tidak lancar merupakan aktivitas aset yang memiliki siklus dan masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tidak lancar dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

c. Aset tetap, merupakan aset yang memiliki wujud dan bentuk secara fisik, aset tetap dimanfaatkan dan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan produksi barang atau jasa.

d. Aset tidak berwujud, merupakan suatu aset yang digolongkan dalam kategoti aset tidak lancar. Aset tidak berwujuad merupakan aset yang tidak tampak atau tidak terlihat secara fisik tetapi memiliki manfaat bagi perusahaan, seperti hak paten, hak cipta, hak sewa dan sebagainya.

e. Investasi jangka panjang, merupakan suatu modal yang difungsikan dengan tujuan untuk mendapatkan pertumbuhan kekayaan. Investasi jangka panjang meliputi semua investasi jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan baik di masa sebelumnya atau masa sekarang.

1.3 Konsep Manajemen Aset

   Manajemen Aset merupakan suatu tindakan dalam pengelolaan aset, agar aset tersebut bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dengan biaya yang sekecil mungkin dan aset tersebut tidak sampai hilang maupun punah, kecuali aset tersebut benar-benar harus dimusnahkan atau dihapuskan dengan menggunakan metode penghapusan aset dan pemusnahan aset. Danylo dan Lemer pada tahun 1999 menjelaskan manajemen aset merupakan suatu metodologi distribusi sumber daya atau aset agar dapat digunakan secara efisiensi demi memenuhi tujuan tertentu. Sedangkan Gima Sugima paa tahun 2013 mendefinisikan manajemen aset sebagai seni memandu kekayaan atau aset. Seni memandu ini termasuk proses perencanaan, audit, pemeliharaan, serta penghapusan dan pengalihan aset yang tidak sesuai.

    Dalam melakukan berbagai hal terutama yang berkaitan dengan bisnis, tentu ada hal dasar yang menjadi tujuannya. Termasuk dalam penerapan manajemen aset pada sebuah perusahaan itu sendiri. Biasanya banyak fungsi dan tujuan yang bisa diterapkan oleh perusahaan dalam pengelolaan manajemen aset, dengan adanya manajemen aset tersebut membuat setiap perusahaan selalu menggunakan konsep tersebut. Adapun beberapa fungsi dan tujuan dari manajemen aset sebagai berikut:

a.  Menjaga nilai aset yang dimiliki perusahaan, merupakan suatu fungsi dan tujuan yang diterapkan dalam manajemen aset agar dapat menjaga nilai aset yang dimiliki perusahaan dan memiliki usia yang lebih panjang.

b.  Memantau terjadinya penyusutan aset perusahaan, merupakan suatu hal yang memiliki suatu risiko atas penggunaan aset yang terlalu berlebihan, namun dengan adanya manajemen aset perusahaan bisa lebih mudah melakukan pemantauan terhadap penyusutan tersebut.

c.  Mempermudah perusahaan dalam membuat anggaran, kegunaan manajemen aset tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan aset perusahaan saja. namun dengan adanya manajemen aset, suatu perusahaan akan lebih mudah dalam membuat perencanaan yang berhubungan dengan pendanaan aset.

d.  Mencegah perusahaan melakukan pembelian yang berlebihan, dengan menerapkan manajemen aset yang baik, suatu perusahaan dapat lebih mudah mengontrol semua aset-aset dengan baik. sehingga perusahaan tersebut dapat menghindari pembelian atau pembelanjaan yang tidak diperlukan.

e. Menciptakan manajemen risiko, merupakan suatu metode pengelolaan ketidakpastian yang berhubungan dengan ancaman yang merugikan perusahaan, contohnya seperti penilaian risiko.

    Perencanaan aset meliputi konfirmasi tentang pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memastikan bahwa aset diajukan dapat berupa solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengadaan aset juga merupakan suatu peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat menjadi alasan yang diharapkan untuk menyediakan keuntungan diluar tahun pembiayaan. Adapun beberapa manajemen aset negara yang diantaranya sebagai berikut:

a. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran, merupakan suatu kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang milik negara untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang.

b.  Pengadaan, merupakan suatu laboratorium yang membutuhkan barang maka lansung mengajukan permintaan ke bagian tata usaha dengan rincian barang yang sudah direncanakan.

c.  Penggunaan, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang pengguna barang dalam mengelola dan menatausahakan barang milik negara yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari instansi yang bersangkutan.

d.  Pemanfaatan, merupakan pendayagunaan barang milik negara yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kementrian/lembaga dalam bentuk sewa, pinjam pakai, dan Kerjasama pemanfaatan.

f.  Pengamanan dan pemeliharan, suatu pengelolaan barang, pengguna barang, dan kuasa pengguna barang wajib untuk melakukan pengamanan dan pemeliharaan barang milik negara yang berada dalam kekuasaannya, baik meliputi pengamanan administrasi, pengamanan fisik dan pengamanan hukum. Sedangkan pemeliharaan merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua barang milik negara agar selalu dalam kondisi yang baik dan sidap untuk digunakan.

g.  Penilaian, merupakan suatu proses kegiatan penelitian yang selektid didasarkan pada data atau fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode atau teknik tertentu untuk memperoleh nilai barang milik negara.

h.  Penghapusan, merupakan tindakan menghapun barang milik negara dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna dan kuasa pengguna barang pada pengelola barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam pengusaannya.

i.  Pemindahtanganan, merupakan suatu pengalihan kepemilikan barang milik negara sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan modal pemerintah.

j.  Penatausahaan, merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

       Oleh karena itu, konsep manajemen aset merupakan suatu tindakan dalam pengelolaan aset yang sesuai dengan ilmu-ilmu dalam pengelolaan aset tersebut. Konsep manajemen aset ini sangat diperlukan bagi pegawai-pegawai perusahaan untuk memperkaya dan menjaga aset yang telah dimiliki sebelumnya, karena dengan adanya konsep manajemen aset ini perusahaan dapat membuat perusahaan dapat mencegah beberapa aset yang sudah tidak bisa digunakan lagi dengan menggunakan konsep pengelolaan aset penghapusan, akan tetapi jika aset tersebut benar-benar tidak bisa digunakan lagi, jika aset tersebut masih memiliki nilai, lebih baik aset tersebut dilelang agar aset tersebut mendapatkan nilainya. 

2. Manajemen Logistik

        Manajemen Logistik merupakan suatu penerapan pada berbagai prinsip manajemen dalam segala aktivitas logistik yang berfungsi untuk menggerakkan personal dan barang agar bisa dilakukan dengan secara efisien dan lebih efektif lagi. Menurut Abbas Manajemen logistik merupakan suatu prosedur aktivitas fungsional dalam mengelola material yang mencakup berbagai kegiatan perencanaan serta penentuan kebutuhan, anggaran pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan, hingga pengendaliannya. Sedangkan menurut Siahaya manajemen logistik merupakan suatu bagian dari manajemen rantai pasok atau Supply chain management didalamnya melakukan perencanaan, melaksanakan, serta mengendalikan arus barang secara lebih efektif dan efisien yang mencakup transportasi, distribusi, penyimpanan, jasa layanan, serta informasi terkait mulai dari mana barang tersebut berasal hingga tiba di tempat konsumen untuk memenuhi keperluannya.

        Manajemen Logistik juga menjadi suatu sistem yang diharapkan mampu mengordinasikan suatu kegiatan logistik secara terpadu di dalam suatu perusahaan maupun instansi atau lembaga pemerintah. Sistem manajemen logistik biasanya mengacu kepada pengelolaan yang diawasi dari berbagai kegiatan dalam bagian yang ada di dalam perusahaan yang menjadi acuan untuk mendapat tolak ukur dari suatu sistem manajemen logistik secara terpadu dengan menggunakan pengalaman kegiatan logistik. Ilmu manajemen logistik ini mempelajari bagaimana dari suatu perusahaan bisa mengendalikan beberapa cara dalam penggunaan barang secara teratur dengan menggunakan beberapa faktor dari sistem logistik tersebut seperti dalam hal pengumpulan, penyimpanan, transfer barang, pembiayaan, komunikasi. Oleh karena itu berikut penjelasan mengenai faktor-faktor dari sistem manajemen logistik, yaitu:

a.  Pengumpulan

      Kegiatan pengumpulan sejumlah barang dari sebagian barang yang ditunjuk guna dapat menghitung penjualan akhir pada konsumen.

b.  Penyimpanan

    Suatu cara pelaku logistik dalam melakukan penyimpanan secara efisien, serta dapat melakukan pemeliharan dan penghapusan barang dengan secara tepat.

c.  Transfer barang

    Mewujudkan barang sederhana hasil produksi menjad suatu barang jadi yang dapat menjadi suatu peningkatan kepuasan dari konsumen.

d.  Pembiayaan

    Anggara keuangan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan guna melaksanakan kegiatan logistik. Anggaran ini dibutuhkan agar kegiatan administrasi hingga pembayaran pengelolaan mulai dari ranah pendistribusian dan penyimpanan berjalan dengan lancar.

e.  Komunikasi

     Penyampaian ide, konsep, gagasaan, informasi, kearah hasil akhir yang diharapkan. Komunikasi juga digunkan diantara saluran transaksi, sehingga pelayanan pada kegiatan logistik dapat berjalan dengan baik.

        Manajemen logistik dalam melaksanakan penggunaannya terdapat beberapa fungsi penting yang berhubungan antara satu sama lain diantaranya, diantaranya yaitu:

a. Perencanaan dan pemenuhan kebutuhan

    Manajemen logistic berfungsi sebagai perencanaan dan juga penentu keperluan dari setiap program-program dari suatu instansi atau lembaga. Hal tersebut meliputi dari analisa dari suatu produk yang akan digunakan dengan skala prioritas hingga sampai dari ketersediaan produk tersebut.

b.  Penganggaran

    Fungsi ini dalam manajemen logistik merupakan suatu hal kebutuhan dari pengadaan barang yang sesuai dengan anggaran perusahaan. Apabila biaya anggaran logistik tersebut ternyata tidak sesuai, maka harus dilakukan perubahan pada perencanaannya

c.  Fungsi pengadaan

    Pada dasarnya manajemen logistik memang lebih fokus pada pengadaan barang dan mejadi hal pentik yang harus diperhatikan saat adanya ketidaksuaian anggaran.

d.  Penyimpanan dan penyaluran

    Fungsi manajemen logistik ini merupakan suatu hal menyimpan dan menyalurkan suatu proses produk barang yang sudah diperoleh pada tempat yang memang sudah seharusnya yang nantinya barang tersebut akan disalurkan ke pihak lain yang berkepentingan sesuai dengan SOP perusahaan.

e.  Pemeliharaan

     Manajemen logistik juga meliputi seluruh pemeliharaan barang, Umumnya tujuan dari pemeliharaan barang logistik adalah guna memastikan produk barang yang tersimpan tidak cepat rusak.

f.  Penghapusan

    Dalam proses aktivitas manajemen logistik juga terdapat aktivitas penghapusan. Fungsi ini dilakukan untuk memisahkan barang yang sudah rusak, memperbaikinya atau menggantinya dengan yang sesuai.

g. Pengendalian

    Manajemen logistik juga berfungsi sebagai pengendalian, yang mana akan dilakukan oleh seorang manajer logistik dengan tahapan yang sesuai dengan berbagai fungsi yang sudah disebutkan, dengan tujuan untuk memastikan seluruh fungsi logistik bisa dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.

      Oleh karena itu dengan beberapa penjelasan diatas, manajemen logistik merupakan seluruh aktivitas yang erat kaitannya dengan pengelolaan logistik. Aktivitas ini sangat penting untuk perusahaan dengan skala kecil maupun besar agar bisnisnya dapat terus maju dan berkembang. Namun untuk bisa terus maju dan berkembang, maka suatu perusahaan tersebut tidak hanya berfokus dalam manajemen logistik saja, ia juga harus juga menggunakan manajemen pemasaran dan manajemen keuangan yang perlu juga diperhatikan dalam membangun perusahaan yang baik, maju, dan berkembang ke depannya.